Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh setiap tanggal 26 April, dihelat sebagai edukasi terkait budaya kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana. Mendukung hal tersebut, Pemkab Bekasi akan mencanangkan berbagai kegiatan yakni dengan melakukan evakuasi mandiri secara kolosal di seluruh wilayah, mengadakan event talkshow edukasi, serta penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk mewujudkan Kabupaten Bekasi yang tangguh bencana.

Hal ini disampaikan langsung oleh Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, saat menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Launching dan Kickoff Meeting Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2023, bertempat di Studio BNPB, Graha BNPB Matraman, Jakarta Timur, Senin (10/4/2023).

“Kami sudah mencanangkan berbagai kegiatan mulai dari melakukan evakuasi mandiri diseluruh wilayah, hingga mengadakan side event pameran dan edukasi agar masyarakat semakin aware dengan adanya peringatan HKB,” katanya.

Lanjut Dani, momentum HKB akan selalu dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengetahuan dan kepedulian tentang pentingnya memiliki kesiapsigaan bencana.

“Akan dilakukan serentak dengan membunyikan kentongan atau alat peringatan bencana (sirine, alarm), diikuti dengan simulasi evakuasi mandiri di setiap desa, sekolah, kantor pemerintah maupun swasta untuk mengingatkan dan mengajak masyarakat mempersiapkan diri,” katanya.

Dani menyebut bahwa peran aktif seluruh pentahelix dengan terbentuknya Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan Desa Tanggung Bencana (Destana) sebagai garda terdepan dan agen perubahan, dikatakan sangat penting dan efektif membantu masyarakat untuk mengetahui langkah maupun konsep apabila terjadi bencana.

“Mereka sebagai garda terdepan dan agen perubahan mampu membantu masyarakat untuk mengetahui bahwa setiap orang harus mengenali bencana dan aktif mengurangi resiko,” katanya.

Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari adanya bencana banjir di Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu, hingga ditetapkan sebagai tanggap darurat bencana. Dirinya menjelaskan selama masa tanggap, jumlah korban jiwa, pengungsian, hingga kerusakan jauh lebih menurun.

“Alhamdulillah, selama masa tanggap bencana kemarin dibandingkan bencana tahun lalu, jumlah korban jiwanya jauh lebih menurun, pengungsian dan kerusakan bisa direduksi. Artinya, setiap upaya yang kita lakukan sungguh-sungguh memberikan hasil yang sepadan,” ucapnya.

Menurutnya, melalui sinkronisasi dirinya sebagai Pj. Bupati Bekasi, juga selaku Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, diharapkan program-program yang sudah terbentuk bersama akan optimal membawa Kabupaten Bekasi menjadi utama dalam menangani bencana. Hal ini didukung dengan terbentuknya 50 Destana dan Katana yang sudah ada, ditambah kedepannya akan meluncurkan 40 Destana lainnya di Kabupaten Bekasi, sehingga jumlah total 90 Destana di tahun 2023.

“Dua fungsi ini saya manfaatkan betul agar program yang dibentuk benar-benar untuk masyarakat, sehingga kedepan bersama-sama bisa membawa Kabupaten Bekasi menjadi utama dalam menangani bencana.” imbuhnya.

Sebagai informasi, Launching dan Kick Off Meeting HKB 2023 ini digelar dengan mengusung tema “Tingkatkan Ketangguhan Desa, Kurangi Resiko Bencana” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana.

Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lainnya, yakni Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi, Penata Siar Ahli Madya Pimpinan TVRI Endah Tri Handayani, Pimpinan DMC Dompet Dhuafa Akbar Sadam, FPRB DKI Jakarta Achmad Lukman, dan Direktur Kesiapsiagaan Provinsi Jawa Timur Pangarso Suryotomo.(*)